Sabtu, 29 Agustus 2009

KOTA KENANGAN KEPULAUAN RIAU

TANJUNG PINANG
RUMAH UNTUK SEMUA
Tanjung Pinang sebagaimana kota pesisir lainnya, yang tumbuh karena bandarnya dijalur perdagangan hindia timur, dengan menunjukan wajahnya yang multi kultur serta kental dengan kebudayaannya adalah sebagai pusat kerajaan terkenal yang mendominasi selat melaka sebagian sumatera dan semenanjung melayu, ia juga adalah pusat kebudayaan melayu..
"Disinilah Indonesia menemukan bahasanya"
Tak banyak yang sadar bahwa ia adalah sebuah pusat pemerintahan wilayah yang terletak persis dipintu sebuah selat penting, pada jalur pelayaran internasional.
Sebuah kota kecil yang indah penuh keramahan dan bersiap bangkit membuka ruang baru,
Tanjung Pinang, dari kota Admistratif berubah menjadi Wilayah Kota Otonom, kota yang dibangun sebagai jembatan kemasa depan, meski tidak mudah membagi Visi namun keyakinan untuk menjadi kota Otonom adalah sebuah tekat dan kerja keras pemimpin yang didukung oleh masyarakatnya. meski ada kendala yang mengatakan Tanjung Pinang tidak layak sebagai kota otonom akan tetapi semua dapat berjalan dengan baik dan ketika anggota pansus bersepakat yang mana 12 kota Administratif ini memang layak untuk dijadikan kota otonom. Perkataan itupun didengar oleh semua orang.dan kalayak ramai.
Rancangan Undang – Undangnya pun di sahkan pada tanggal 2 Oktober 2001menjadi Undang – undang.
Dengan diresmikannya kota Tanjung Pinang menjadi Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau maka perlahan, tapi pasti kota kecil itu mulai menyalakan Pijarnya di Pintu Gerbang Nusantara.
Dan ketika kemudian Suryatati A Manan dilantik sebagai Walikota Kota baru Tanjung Pinang, maka perjalanan yang sesungguhnya baru dimulai, meski dari awal pertama bulan Oktober sampai Desember 2001, perjalanan dengan tanpa anggaran, itu sangat luar biasa pekerjaan pun menjadi rangkap ini semua untuk mendudukan kota baru ini agar tetap berjalan.
Pembangunan , pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi kerakyatan, diutamakan dengan mengelola alam dengan kekuatan sendiri, dan dasar budayapun tetap ada disana.
Visi Misi dengan rupanya, merupakan kerja yang tidak selalu terwujud dengan segera.
Tanjung Pinang tak hanya berbenah mempercantik diri, akan tetapi Tanjung Pinang juga berbenah untuk kelak. Konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan yang mana antara pembangunan pisik dan kelestarian ekosistem lingkungan hidup dapat berjalan serentak.
Membangun kota baru, berarti membuka ruang baru, dan setiap peradaban selalu dibangun dengan kemustahilan pada mulanya, dan trauma. karena tidak mungkin dibangun dalam semalam.
Senggarang adalah nuansa baru Kota Tanjung Pinang dalam konsep saling berpandangan antara kota lama dengan kota baru. Program dan konsep ini terkesan begitu sejuk
Tanjung Pinang telah mengulangi kisahnya yang berliku-liku, ia muncul dan tenggelam dalam pusaran sejarah, sebelum kemuadian ia bersiap bangkit dalam kemandirian sebuah kota otonomi.
Tanjung Pinang adalah sebuah kisah kerendahan hati, dan ketabahan untuk menjemput masa depan, berbangsa dan bangga telah sejajar dengan daerah lainnya di Negara ini.
Beratus tahun telah menyaksikan kebersamaan dalam keberagaman, itu adalah sebagai suatu kekayaannya.
Tanjung Pinang telah pula mengajarkan bahwa tanah Melayu adalah ..... Rumah Untuk Semua.
( media sela- Dari Humas Kota Tanjungpinang )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar