Senin, 31 Agustus 2009

Semenanjung Tanah Melayu Kepulauan Riau

MARHABAN YA RAMADHAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1430 H

BUKA PUASA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU BERSAMA MASYARAKAT KEPRI PEKANBARU

BUKA PUASA BERSAMA Pekanbaru, 3 September 2009, Buka Puasa Gubernur Kepulauan Riau dengan tokoh dan masyarakat Kepri serta insan akademis yang berdomisili di Pekanbaru, dalam upaya mempererat hubungan tali silaturahmi sesama warga asal kepri.
Disamping buka puasa bersama, Gubernur Kepri juga menyerahkan Bea Siswa kepada kurang lebih 120 orang mahasiswa asal Kepulauan Riau, serta memberikan santunan kepada 50 orang anak yatim piatu.
acara ini berlangsung di Ball Room Hotel Aryaduta Pekanbaru

Sabtu, 29 Agustus 2009

KOTA KENANGAN KEPULAUAN RIAU

TANJUNG PINANG
RUMAH UNTUK SEMUA
Tanjung Pinang sebagaimana kota pesisir lainnya, yang tumbuh karena bandarnya dijalur perdagangan hindia timur, dengan menunjukan wajahnya yang multi kultur serta kental dengan kebudayaannya adalah sebagai pusat kerajaan terkenal yang mendominasi selat melaka sebagian sumatera dan semenanjung melayu, ia juga adalah pusat kebudayaan melayu..
"Disinilah Indonesia menemukan bahasanya"
Tak banyak yang sadar bahwa ia adalah sebuah pusat pemerintahan wilayah yang terletak persis dipintu sebuah selat penting, pada jalur pelayaran internasional.
Sebuah kota kecil yang indah penuh keramahan dan bersiap bangkit membuka ruang baru,
Tanjung Pinang, dari kota Admistratif berubah menjadi Wilayah Kota Otonom, kota yang dibangun sebagai jembatan kemasa depan, meski tidak mudah membagi Visi namun keyakinan untuk menjadi kota Otonom adalah sebuah tekat dan kerja keras pemimpin yang didukung oleh masyarakatnya. meski ada kendala yang mengatakan Tanjung Pinang tidak layak sebagai kota otonom akan tetapi semua dapat berjalan dengan baik dan ketika anggota pansus bersepakat yang mana 12 kota Administratif ini memang layak untuk dijadikan kota otonom. Perkataan itupun didengar oleh semua orang.dan kalayak ramai.
Rancangan Undang – Undangnya pun di sahkan pada tanggal 2 Oktober 2001menjadi Undang – undang.
Dengan diresmikannya kota Tanjung Pinang menjadi Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau maka perlahan, tapi pasti kota kecil itu mulai menyalakan Pijarnya di Pintu Gerbang Nusantara.
Dan ketika kemudian Suryatati A Manan dilantik sebagai Walikota Kota baru Tanjung Pinang, maka perjalanan yang sesungguhnya baru dimulai, meski dari awal pertama bulan Oktober sampai Desember 2001, perjalanan dengan tanpa anggaran, itu sangat luar biasa pekerjaan pun menjadi rangkap ini semua untuk mendudukan kota baru ini agar tetap berjalan.
Pembangunan , pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi kerakyatan, diutamakan dengan mengelola alam dengan kekuatan sendiri, dan dasar budayapun tetap ada disana.
Visi Misi dengan rupanya, merupakan kerja yang tidak selalu terwujud dengan segera.
Tanjung Pinang tak hanya berbenah mempercantik diri, akan tetapi Tanjung Pinang juga berbenah untuk kelak. Konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan yang mana antara pembangunan pisik dan kelestarian ekosistem lingkungan hidup dapat berjalan serentak.
Membangun kota baru, berarti membuka ruang baru, dan setiap peradaban selalu dibangun dengan kemustahilan pada mulanya, dan trauma. karena tidak mungkin dibangun dalam semalam.
Senggarang adalah nuansa baru Kota Tanjung Pinang dalam konsep saling berpandangan antara kota lama dengan kota baru. Program dan konsep ini terkesan begitu sejuk
Tanjung Pinang telah mengulangi kisahnya yang berliku-liku, ia muncul dan tenggelam dalam pusaran sejarah, sebelum kemuadian ia bersiap bangkit dalam kemandirian sebuah kota otonomi.
Tanjung Pinang adalah sebuah kisah kerendahan hati, dan ketabahan untuk menjemput masa depan, berbangsa dan bangga telah sejajar dengan daerah lainnya di Negara ini.
Beratus tahun telah menyaksikan kebersamaan dalam keberagaman, itu adalah sebagai suatu kekayaannya.
Tanjung Pinang telah pula mengajarkan bahwa tanah Melayu adalah ..... Rumah Untuk Semua.
( media sela- Dari Humas Kota Tanjungpinang )

PP NO.6 TAHUN 2008 PEPPD ADALAH PRODUK HUKUM YANG BERBAHAYA
Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Diplomasi Organisasi Melayu Tinggi / The Hight Of Diplomatic Malay Organization
( LSM DIPLOMAT ), Razali Saridjan, BcHk, mengimbau agar Pemerintah Jakarta tidak membuat kebijakan - kebijakan yang dapat memancing perlawanan daerah terhadap Pusat.
PP " ini adalah salah satu Produk Hukum yang dapat memancing daerah untuk mengadakan perlawanan terhadap pusat dan ini sangat membahayakan " ujar Razali, ketika diminta tanggapannya atas keluarnya PP No.6 tahun 2008, tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Untuk itu dikatakan Razali, jika membuat aturan yang bisa membuat suatu daerah digabung dengan daerah lain, jika dinilai Pembanguannya tidak berhasil adalah sesuatu kebijakan yang tidak cerdas, karena menurut Ketua Umum Diplomat ini, saat akan dilakukan pemekaran tentunya sudah melakukan mekanisme yang amat jelas mulai dari pengkajian aspek potensi daerah, aspek politis dan aspek aspek lainnya. jika sudah dimekarkan, artinya daerah itu secara prinsip punya potensi untuk berkembang, namun jika dalam perjalanannya ternyata tidak berkembang, berarti kesalahan terjadi pada pimpinan daerah itu. maka yang harus dihukum itu adalah pimpinan daerahnya, dengan cara penggantian kepemimpinan daerah, atau apapun namanya.
Bukan justru daerahnya yang dihukum ujar Razali yang kebetulan belaiu juga menjabat Wakil Ketua I Partai Sarikat Indonesia (PSI) Riau.
Sekali lagi beliau mengatakan kedengarangnya sangatlah lucu jika menghukum daerahnya. Sungguh tidak logis, dan tidak propesional.
Tapi lanjut Razali lagi, jika memang daerah itu ternyata memang tidak mempunyai kemampuan untuk menjadi daerah Otonomi , maka kata Razali Jakarta pun sebagai Pemerintah Pusat harus ikut bertanggung jawab, dan jangan menciptakan Pemerintah sentralisasi gaya baru menganggap sudah maksimal.
Mengapa dulu mereka bisa menyetujui pemekaran, jika daerah itu memang tidak layak untuk dimekarkan, tentunya ada permainan yang tidak sehat dibalik pemekaran itu, bahkan terkadang Badan Legeslatif Daerah pun dilangkahi karena kepentingan kelompok dan golongan, mungkin ada permainan uang saat itu. karena itu pihak pihak yang memberikan persetujuan pemekaran kala itu harus diminta pertanggung jawabannya jangan daerahnya yang dihukum. itu tidak adil dan sewenang – wenang namanya. Ujar Razali dengan nada emosi.
Untuk itu saya menghimbau dan meminta Pemerintah Pusat untuk meninjau ulang PP tersebut dan mengajak Jakarta untuk sama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) j Agus

Media Sela Pekanbaru


LISA
SUSANTI
Lisa Susanti, dara manis Kepulauan Riau, lebih akrab dipanggila lisa, mahasiswi tingkat 2( satu )Fakultas Keguruan jurusan sastra Indonesia Universitas Riau kelahiran Sedanau Kabupaten Natuna,12 Februari 1990. bercita cita ingin menjadi ahli Sastra Indonesia.
Komentar lisa, saya bangga sekali dengan hadirnya majalah segantang lada, atau lebih popular disebut media sela. Majalah ini tentulah dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang ada di Kepulauan Riau maupun di Riau. Saya sangat berharap kelak sela menjadi yang utama dalam dunia journalis, sebagai perpanjangan informasi kepada masyarakat Kepulauan Riau yang ada di Pekanbaru, agar tidak ketinggalan berita dan budaya di kepulauan Riau. Semoga Media segantang Lada akan menjadi media yang sukses.

PENTAS BANGSAWAN MELAYU

Negeri Lingga Bunda Tanah Melayu
kabupaten lingga,merupakan salah satu jantung kebudayaan Melayu yang ada di Indonesia dan berinteraksi langsung dengan Negara Serumpun Malaysia dan Singapura.
Secara rambang ada beberapa permasalahan yang mengepung kehidupan kebudayaan Melayu itu sebagai bagian penting dari proses perjalanan masyarakat Melayu. Untuk mengekalkan eksistensi terutama dalam bidang Budaya antara lain, membekunya warisan Kebudayaan yang ada, Pewaris kebudayaan yang lemah haruslah terhindar dari pusaran kebudayaan Dunia.
Kebuadayaan Melayu dinilai sangat penting dan monumental, sebagai wujud kebesaran dan keagungan serta keberagaman tercermin dari nilai tamadun melayu itu sendiri.
Lingga tidak terlepas dari kebesaran peradaban Budaya Melayu, sebagai ciri khas yang terbentang dalam nuansa serta memiliki keragaman yang tinggi. dalam kebersamaan kebudayaan Melayu yang tersohor dan termashur dikawasan Asia Tenggara, dalam lintas peradaban Bangsa Melayu.
Adat dan Resam yang begitu tinggi dalam membina masyarakatnya terlihat begitu terbuka dengan memberikan kesempatan kepada semua etnis dan kaum yang masuk kedalam kehidupannya.
Dengan adanya Akulturasi antara suku bangsa yang satu dengan yang lain telah pula menjadi komunitas masyarakat negeri Bunda Tanah Melayu ini.
Kesultanan Lingga, termashur pada masa Kesultanan Mahmud Syah, pada masa abad ke 18 yang memindahkan Pusat Pemerintahan Kesultanan Johor- Riau ke Daik, kemudian pada tahun 1787 Pusat Pemerintahannya pindah ke Lingga selama di Daik digunakan sebagai tempat persemayamnya. Sejak itu ramailah rakyat mendirikan perkampunagn dengan berbagai suku kaum dan etnis, merekapun membaur serta beranak pinak.
Daik sebagai pusat Kerajaan Lingga dibawah Pemerintahan Sultan Mahmud Syah mengalami kemajuan yang begitu pesat, Islampun berkembang, sultan Mahmud Syah menggalakan ajaran islam kepada rakyatnya di lingga, bahkan mengislamkan orang-orang yang mendiami kawasan laut dan perdalaman, mengahdirkan ulama-ulama untuk perkembangannya dengan cara zikir dan salawat. Sehingga Sultan Mahmud Syah membagi tugas kepada petinggi kerajaan untuk mewakili kawasan Johor, Singapura, Pulau Bulang dan Pulau Penyengat, yang juga menjadi pusat perwakilan Sultan Lingga.
Sementara Pahang, Riau dan Lingga adalah sebuah Kesultanan Diraja yang besar.
Dimasa kejayaan Kerajaan Lingga sudah ditemukan Sumber Daya Alam seperti Timah, yang terletak di Dabo-Singkep yang terus berkembang sampai akhirnya dikuasai Kolonial Belanda, disamping hasil laut berupa berbagai jenis ikan.
Lingga telah meninggalkan sejuta kenangan dalam bingkisan ukiran yang tak ternilai meninggalkan peradaban kegemilangannya, kemudian bersemayam dalam keribaan Bunda Tanah Melayu, berselimut dalam dekapannya, bermanja dalam keribaannya, santun, berbudi, bermukfakat, rendah hati berpegang pada illah.
(bersambung ke 2 / media sela)
REPLEKSI TIGA TAHUN PEMBANGUNAN KEPRI
Jadikan jabatan untuk berkarya dan sarana berdedikasi, guna memberikan pengabdian kepada bangsa dan Negara. Bukan malah sebaliknya, dengan jabatan yang kita emban ini, kita malah justru menyalah artikan akan jabatan tersebut" Kata Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah saat melantik dan mengambil sumpah pejabat baru di lingkungan Pemprov Kepri hasil implementasi dari perda baru tentang Struktur Organisasi Tata Laksana (SOTK).Sebagai seorang gubernur di sebuah daerah yang baru dimekarkan, Ismeth Abdullah selalu mengingatkan sumpah saat menjalankan amanah dalam tugas yang diemban.Memang begitu banyak pekerjaan rumah (PR) bagi Ismeth dalam membenahi pemerintahan baru di Provinsi Kepri. memang Tidak mudah, namun dengan pengalaman dan ‘jam terbang’ Ismeth yang pernah menjabat sebagai Ketua Otorita Batam hal itu sedikit banyak membantu membaca persoalan yang akan dihadapi dalam pemerintahannya kelak.satu demi satu, PR itu dikerjakan Ismeth, dan tak terasa sudah memasuki tahun ketiga dalam pemerintahannya memimpin Provinsi Kepulauan Riau. Walau tidak cukup dengan jangka waktu tiga tahun dalam menilai kerja-kerja Ismeth, namun sudah banyak kerja besar yang diletakkannya. Mulai dari masalah pendidikan, ekonomi, pembangunan desa dan kelurahan serta masalah kawasan ekonomi khusus di Batam, Bintan dan Karimun.
Pendidikan
Dalam masalah pendidikan, upaya meningkatkan kualitas pendidikan menunjukan kemajuan. Ditandai dengan capaian hasil ujian nasional tahun pelajaran 2005/2006, dimana Kepri menduduki ranking 14 dari 33 Provinsi di tanah air.Terhadap peran tenaga pengajar, Pemprov Kepri juga berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik itu sendiri. Diantaranya dengan mengikutkan tenaga pendidik dalam program belajar. " Bila tenaga pengajarnya berkualitas, maka anak didiknya juga akan lebih mampu menerima pelajaran dengan lebih baik lagi,.Terhadap kesejahteraannya pun, pemprov juga berupaya meningkatkan kesejahteraannya. Bentuk perhatiannya bisa dilihat dari besaran anggaran yang di poskan dari APBD Pemprov Kepri tahun 2007, yang mencapai Rp. 83.347.370.000,-Pemprov Kepri juga konsen mengembangkan dunia pendidikan di tingkat perguruan tinggi dengan membangun Universitas Maritim Raja Ali Haji. " Kenyataannya senagian besar luas wilayah Provinsi Kepri adalah lautan, maka akan sangat pas jika bidang kemaritiman itu dikembangkan di sini.
Ekonomi
Secara nasional, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kepri masih lebih baik. Dari data yang ada, sepanjang tahun 2007 lalu tingkat pertumbuhan ekonomi secara nasional hanya mencapai 6,3 persen. Sementara di Kepri, tingkat pertumbuhan ekonomiya sudah diatas 7,1 persen. Berarti tingkat pertumbuhan ekonomi di Kepri masih tergolong bagus. "Kita optimis, tahun 2008 ini, tingkat pertumbuhan ekonomi Kepri akan lebih baik lagi, "ujar mantan Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Batam sejak 1998.
Menurut Ismeth saat memberikan sambutan pada acara Banker’s Dinner beberapa waktu lalu mengatakan, keberhasilan Kepri dalam terus meningkatkan pertumbuhan ekonominya, tentu tidak terlepas dari kinerja perekonomian di Kepri itu sendiri.
Setidaknya selama empat tahun terakhir, tingkat pertumbuhan ekonomi kita bisa dikatakan cukup menggembirakan.
Indikasi seperti Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri atas harga berlaku juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jika pada tahun 2004 PDRB Kepri berjumlah Rp. 36,7 triliun, maka pada tahun 2005 naik menjadi Rp. 40,9 triliun. Selanjutnya pada tahun 2006 kembali PDRB Kepri meningkat menjadi Rp. 46,2 triliun. Begitupun memasuki tahun 2007 PDRB kembali mengalami peningkatan sebesar 15 persen atau menjadi Rp 53 triliun.
Gubernur bahkan memperkirakan, jika Free Trade Zone (FTZ) atas wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK) segera terealisasi di lapangan, maka diperkirakan PDRB Kepri tahun 2008 bisa tumbuh diatas Rp. 63,5 triliun rupiah."Karena itu, begitu pentingnya stimulus seperti realisasi peneapan FTZ, maka harapan kita adalah mudah-mudahan FTZ bias segera diberlakukan,"ucap alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Pada kesempatan yang sama juga disampaikan Ismeth, bahwa keberhasilan Kepri dalam upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonominya, juga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat dari 70,8 pada 2004 lalu menjadi 72,2 pada tahun 2005.Bisa kita simpulkan bahwa pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemprov Kepri .
memperlihatkan perubahan kearah yang lebih baik secara tidak langsung, ini wujud pembangunan yang memang kita harapkan." Ujar alumni dari The Ekonomic Development Institut of World Bank, Wahington DC, USA.
Pembangunan Desa dan Kelurahan
Harapan memiliki desa dan kelurahan yang lebih baik, menjadi harapan Pemprov Kepri agar keberadaan desa dan kelurahan bisa seperti yang diharapkan, Pemprov Kepri mengucurkan dana bantuan keuangan bagi Pemerintah Desa dan Kelurahan se-Provinsi Kepri. Pemberian program bantuan ini sendiri sudah dimulai sejak tahun 2005, bertepatan dengan awal pelaksanaan pemerintahan di Provinsi ke -33 di Repuplik Indonesia. Pemberian bantuan ini tentu bukan segalanya, terlebih untuk bisa mengubah wajah desa dan kelurahan menjadi lebih baik.
Karena untuk mewujudkan itu semua, sangat bergantung kepada penyelenggara pemerintahan di desa dan kelurahan. Sebab itu selain memberikan dana bantuan secara regular, Pemprov Kepri melalui Biro Administratif Pemerintahan juga melaksanakan pelatihan yang dikemas dalam bentuk Raker bagi seluruh Kepala Desa dan Lurah se-Provinsi Kepri. Pelatihan ini dilaksanakan tentunya, agar para Kepala Desa dan Lurah bisa terus memangun desa dan kelurahannya, termasuk bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
FTZ Mengubah Perekonomian Kepri
Proses panjang penentuan hukum FTZ atas wilayah Batam, Bintan dan Karimun akhirnya terjawab sudah. Dengan disahkannya Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang (Perppu) menjadi Undang-Undang oleh DPR-RI dalam Rapat Paripurna yang dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2007 di Jakarta.
Pengesahan ini jelas merupakan kabar menggembirakan bagi masyarakat Kepri secara umum dan khususnya masyarakat Batam, Bintan dan Karimun. Kini tinggal bagaimana masyarakat Kepri bersiap melaksanakan FTZ, termasuk bagaimana bisa menarik sebanyak mungkin investor asing, agar mau berinvestasi di Kepri.
Ismeth bukanlah sosok asing di Kepri, jabatannya sebagai Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Batam sejak 1998 menjadikan lelaki kelahiran Cirebon, 29 September 1946 ini cepat dikenal hingga akhirnya terpilih sebagai Gubernur di Provinsi Kepri.
Karena itu, cita-cita menjadikan wilayah Kepri sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tidak lepas dari campur tangan Ismeth, mantan alumni FE UI ini sudah cukup lama memimpikan terwujudnya KEK di Provinsi yang memiliki letak geografis yang strategis dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga Singapura dan Malaysia.
Dengan motto "Berpancang Amanah, Bersauh Marwah", Provinsi dibawah kepemimpinan Ismeth Abdullah bertekad membangun daerahnya menjadi salah satu pusat pertumbuhan perekonomian nasional dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Budaya Melayu yang didukung oleh masyarakat yang sejahtera, cerdas serta berakhlak mulia.
Waktu tiga tahun sejak Kepri dipimpin Ismeth Abdullah memang terasa kurang bijak jika kita memberikan penilaian bernada negative. Namun penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di Kepulauan Riau dalam masa jabatannya di Pemprov Kepri dirasakan telah banyak mengalami kemajuan yang berarti.
Hal kongkret dapat dilihat dari realisasi tingkat PDRB Kepri sudah mencapai Rp. 51,8 milyar dan PDRB perkapita mencapai 4.160 USD, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kepri sudah mencapai 7,01 % (tujuh koma nol satu persen) di tahun 2007, dan jumlah Investasi Asing di Kepri hingga akhir 2007 telah mencapai nilai 10,3 milyar USD dengan penyerapan lapangan kerja sebesar 400.000 orang.Hal tersebut diiringi pula dengan peningkatan pendapatan masyarakat yang cukup signifikan. Disamping itu realisasi capaian indikator kinerja pada masing-masing bidang pembangunan, program dan kegiatan rata-rata memenuhi target.Memang, waktu tiga tahun terasa singkat buat menilai sebuah kerja besar dari seorang Ismeth Abdullah. Hanya harapan kita dan seluruh masyarakat di Provinsi Kepri ada hal yang bermanfaat yang dapat diperbuatnya bagi rakyat. Seperti bunyi sebuah pantun :
"Banyak Raja banyak rakyatnya,
Rakyat melimpah serata negeri,
Elok kerja banyak manfaatnya,
Manfaat menjadi tuahnya diri"
( News : Riau Island )

BATAM ISLAND

Pulau Batam
Pintu Gerbang Ekspor Impor di Indonesia
Salah satu Pintu Gerbang
Ekspor – Impor di Indonesia
Pengembangan Daerah Industri
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

Otorita Batam (OB) salah satu Pengembangan Industri di Pulau Batam Yang pengembangannya termasuk wilayah Singapura Johor Riau. ( Sijori ).
Telah pula mengubah perekonomian serta memperkuat sistem ekonomi di Wilayah kepulauan Riau, meski melalui proses panjang.
Pengembangan Industri di Pulau Batam, menciptakan Batam terpolarisasi dengan sistem aflikasi Kawasan Transaksi Ekspor Impor di Pintu Gerbang secara Independen /otonomi.
Disamping penyerapan tenaga kerja yang begitu besar, Batam telah pula memberikan kesempatan serta peluang Investor, sehingga menjadikan Batam sebagai Pusat Industri dan kekuatan ekonomi di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Negara Indonesia.
Batam adalah kota pertama di Indonesia, yang mengimplementasikan salah satu pintu masuk / gerbang yang mana dengan memiliki sistem tersendiri dalam administrasi export - import.
Aplikasi ini telah terkenal di Batam semenjak Kawasan Transaksi Ekspor Impor di Indonesia.
Dengan sitem Internet yang telah resmi dibuka oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia H.E. Hatta Radjasa.
Oleh sebab itu, Fasilitas Pintu gerbang itu diberlakukan di tiga pintu gerbang kontiner yang ada dipelabuhan Batu Ampar Batam.
Terbukti, sesuatu kegiatan yang tekah mendukung Deklarasi Asean Concord II
( Bali Concord II ) pada tanggal 7 Oktober 2003.
Persetujuan yang telah ditandatangai antara Menteri Perekonomian Negara-negara Asean telah menciptakan dan membuktikan, Asean Single Window di Kuala Lumpur 9 Desember 2005, sebagaimana Asean Protokoler di Jakarta Tahun 2006.
Pesatnya Perkembangan Pembangunan dan Industri serta Perekonomian di Batam tidak terlepas dari kekuatan Otorita Batam.
( Sela News )

NEGERI SEGANTANG LADA

Bersama mahasiswa membangun
Provinsi Kepulauan Riau kedepan

IKATAN WARGA KEPULAUAN RIAU (IWKR) PEKANBARU

BERSAMA TOKOH ASAL KEPULAUAN RIAU DI PEKANBARU

Ismeth Abdullah bersama tokoh masyarakat dan mahasiswa asal Kepri di Pekanbaru

Membangun dengan Azaz Kebersamaan.
KENANGAN TAHUN 2008
GUBERNUR SERAHKAN
BEA SISWA
KEPADA 100 MAHASISWA
ASAL KEPRI DI PEKANBARU
Gubernur Kepulauan Riau Drs. H. Ismeth Abdullah, pada acara silaturahmi dan penyerahan bea siswa kepada 100 Mahasiswa asal kepulauan Riau diantaranya, Kabupaten Karimun 21 Orang, Kota Batam 15 Orang, Lingga 19 Orang, Natuna 13 Orang, Bintan 12 Orang dan kota tanjungpinang 20 Orang. Pada kesempatan yang sama Gubernur juga melakukan temu ramah dan silaturahmi menyambut bulan suci ramadhan dengan sejumlah tokoh dan masyarakat Kepulauan Riau di Pekanbaru 22 Agustus 2008 di Hotel Pangeran.
Gubernur mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi, dan perbaikan pendidikan, kesehatan, menjadi perhatian yang serius Pemerintah Kepri. Sebagai salah satu Provinsi dari keempat Provinsi di Indonesia, Provinsi kepulauan Riau mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia. Ini semua tidak terlepas dari kepentingan masyarakat, untuk dapat menikmati hasil dari pembangunan tersebut, agar masyarakat bisa merasakankan adanya perubahan dari tahun ke tahun.
Gubernur juga mengatakan semakin banyak masyarakat yang terdidik semakain besar peluang kita untuk memberantas kemiskinan. Meski masih banyak keluarga miskin di kepri, yang sampai saat ini berjumlah kurang lebih 70 ribu. Berdasarkan Badan Biro Pusat Statistik, dan juga berdasarkan survey tahun 2007. untuk itu Pemerintah Provinsi berharap tahun ini terus berkurang dan bahkan tahun 2009 terus berkurang.
Untuk mengatasi semua ini Pemerintah provinsi memberikan kesempatan dan peluang pekerjaan sebesar-besarnya, dengan memberikan dukungan permodalan untuk usaha-usaha kecil, dan usaha mikro.
Pada kesempatan itu juga Gubernur mengatakan, perhatian terhadap Pendidikan adalah yang terpenting, terutama perhatian terhadap perbaikan gedung sekolah, serta peralatan sekolah, agar anak-anak dapat belajar dengan tenang dan konsentrasi.
Disamping itu, hal yang memperihatinkan adalah transportasi, ke sekolah, yang mana masih banyak anak-anak menggunakan transportasi dengan sampan, pompong dan sebagainya, yang setiap hari mereka lakukan dengan menghadapi resiko yang cukup tinggi, semua ini sangat berkaitan dengan tenaga pengajar yang minim didaerah – daerah terpencil, sarana dan prasarana yang menjadi pertimbangan. Untuk itu Gubernur memberikan kesejahteraan guru dengan memberikan tunjangan diluar gaji, yang tahun ini Pemerintah Provinsi telah membelanjakan lebih kurang 90 miliyar rupiah, termasuk guru agama dan pengajar alqu’ran yang dianggarkan dari APBD kepri, serta membangun asrama-asrama di pulau-pulau, kesemuanya ini dengan harapan agar guru-guru tersebut tidak lagi mencari tambahan penghasilan dan dapat lebih konsentrasi memberikan pendidikan kepada anak-anak dengan serius yang dapat dinikmati dengan utuh. Disamping itu memberikan bea siswa diberikan kepada guru-guru untuk meningkatkan pengetahuannya, guna peningkatan setiap tahunnya, sebagai perbaikan wajah Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau kelak, serta dengan demikian anak-anak sekolah dan mahasiswa akan mampu tampil dengan sebaik- baiknya, sebagai kebanggaan Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam temu ramah itu , Gubernur juga menyampaikan, Pemerintah Provinsi akan membangun Asrama mahasiswa di Pekanbaru dan Yogya, ini semua untuk mahasiswa yang ada diluar Kepri, sementara itu di Dompak sekarang ini sedang dibangun Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), yang mana tahun depan oleh menteri akan disyahkan menjadi Universitas Negeri. Kesemuanya ini sebagai motivasi yang lebih baik untuk masyarakat kita di Provinsi Kepri, untuk dapat mengikuti kuliah ditempat sendiri, tanpa harus pergi keluar daerah dengan biaya yang begitu besar.
Dibidang kesehatan, seperti Puskesmas telah berdiri di enam Kabupaten kota, untuk melayani masyarakat. Transportasi Udara untuk mempermudah aktifitas ekonomi juga banyak perubahan Untuk itu seluruh anggaran pembangunan, dan anggaran belanja sebagaian besar disalurkan untuk kepentingan pembangunan.
( Sela/22/08/08)
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU ISMETH ABDULLAH
FREE TRADE ZONE (FTZ) KAWASAN BATAM BINTAN KARIMUN
Menjadi Kebanggaan Provinsi Kepri
Disamping kekuatan ekonomi rakyat melalui permodalan usaha keridit kecil terus dilakukan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus memberikan dukungan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar mengingat letak wilayahnya dekat dengan Singapura, agar lebih mudah untuk mengekspor, kenegara singapura dan Malaysia, misalnya dari Bintan setiap bulannya 200 ton sayur mayor di ekspor ke Singapura.terlepas dari itu Pemerintah Provinsi pun terus berupaya mempersiapkan beberapa pulau untuk menghasilkan produk-produk peternakan.
Untuk itu Pemerintah Provinsi juga mengatakan dengan tingginya pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau, maka secara langsung dapat meningkatkan tarap hidup yang lebih besar bagi masyarakatnya, sejalan dengan itu pula Pemerintah Pusat telah memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berupa kawasan khusus yaitu Batam, Bintan dan Karimun yang akan menjadi kawasan perdagangan bebas (FreeTrade Zone) yang mana Undang – undang ekonomi khusus ini telah disyahkan, dan baru Provinsi Kepulauan Riau yang menerima pasilitas ini, dan mendudukan menjadi kawasan ekonomi khusus yang dikelola oleh daerah Batam, Bintan, dan Karimun untuk dapat tumbuh besar, investasi asing maupun domestik, dapat lebih besar dalam menarik usaha-usaha lokal, industri setempat, usaha kecil, koperasi, usaha mikro produk pertanian, perikanan juga akan tumbuh dan berkembang dengan besar pula.
Undang-undang kawasan ini telah disyahkan pada bulan oktober 2007 yang lalu, serta perangkat-perangkatnya, termasuk badan pengusahanya. untuk itu Gubernur mengingatkan agar mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat agar dapat kembali dan membangun Provinsi Kepulauan Riau, tidak hanya jadi penonton di negeri sendiri, karena ini menjadi tantangan bagi kita untuk menjawab semua tantangan di era globalisasi ini, dan menjadikan kawasan yang kompetitip serta bersaing diAsia pasifik.
kata gubernur yang dijuluki
Arsitektur Provinsi Kepulauan Riau ini. ( SELA)