Sabtu, 29 Agustus 2009

REPLEKSI TIGA TAHUN PEMBANGUNAN KEPRI
Jadikan jabatan untuk berkarya dan sarana berdedikasi, guna memberikan pengabdian kepada bangsa dan Negara. Bukan malah sebaliknya, dengan jabatan yang kita emban ini, kita malah justru menyalah artikan akan jabatan tersebut" Kata Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah saat melantik dan mengambil sumpah pejabat baru di lingkungan Pemprov Kepri hasil implementasi dari perda baru tentang Struktur Organisasi Tata Laksana (SOTK).Sebagai seorang gubernur di sebuah daerah yang baru dimekarkan, Ismeth Abdullah selalu mengingatkan sumpah saat menjalankan amanah dalam tugas yang diemban.Memang begitu banyak pekerjaan rumah (PR) bagi Ismeth dalam membenahi pemerintahan baru di Provinsi Kepri. memang Tidak mudah, namun dengan pengalaman dan ‘jam terbang’ Ismeth yang pernah menjabat sebagai Ketua Otorita Batam hal itu sedikit banyak membantu membaca persoalan yang akan dihadapi dalam pemerintahannya kelak.satu demi satu, PR itu dikerjakan Ismeth, dan tak terasa sudah memasuki tahun ketiga dalam pemerintahannya memimpin Provinsi Kepulauan Riau. Walau tidak cukup dengan jangka waktu tiga tahun dalam menilai kerja-kerja Ismeth, namun sudah banyak kerja besar yang diletakkannya. Mulai dari masalah pendidikan, ekonomi, pembangunan desa dan kelurahan serta masalah kawasan ekonomi khusus di Batam, Bintan dan Karimun.
Pendidikan
Dalam masalah pendidikan, upaya meningkatkan kualitas pendidikan menunjukan kemajuan. Ditandai dengan capaian hasil ujian nasional tahun pelajaran 2005/2006, dimana Kepri menduduki ranking 14 dari 33 Provinsi di tanah air.Terhadap peran tenaga pengajar, Pemprov Kepri juga berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik itu sendiri. Diantaranya dengan mengikutkan tenaga pendidik dalam program belajar. " Bila tenaga pengajarnya berkualitas, maka anak didiknya juga akan lebih mampu menerima pelajaran dengan lebih baik lagi,.Terhadap kesejahteraannya pun, pemprov juga berupaya meningkatkan kesejahteraannya. Bentuk perhatiannya bisa dilihat dari besaran anggaran yang di poskan dari APBD Pemprov Kepri tahun 2007, yang mencapai Rp. 83.347.370.000,-Pemprov Kepri juga konsen mengembangkan dunia pendidikan di tingkat perguruan tinggi dengan membangun Universitas Maritim Raja Ali Haji. " Kenyataannya senagian besar luas wilayah Provinsi Kepri adalah lautan, maka akan sangat pas jika bidang kemaritiman itu dikembangkan di sini.
Ekonomi
Secara nasional, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kepri masih lebih baik. Dari data yang ada, sepanjang tahun 2007 lalu tingkat pertumbuhan ekonomi secara nasional hanya mencapai 6,3 persen. Sementara di Kepri, tingkat pertumbuhan ekonomiya sudah diatas 7,1 persen. Berarti tingkat pertumbuhan ekonomi di Kepri masih tergolong bagus. "Kita optimis, tahun 2008 ini, tingkat pertumbuhan ekonomi Kepri akan lebih baik lagi, "ujar mantan Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Batam sejak 1998.
Menurut Ismeth saat memberikan sambutan pada acara Banker’s Dinner beberapa waktu lalu mengatakan, keberhasilan Kepri dalam terus meningkatkan pertumbuhan ekonominya, tentu tidak terlepas dari kinerja perekonomian di Kepri itu sendiri.
Setidaknya selama empat tahun terakhir, tingkat pertumbuhan ekonomi kita bisa dikatakan cukup menggembirakan.
Indikasi seperti Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri atas harga berlaku juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jika pada tahun 2004 PDRB Kepri berjumlah Rp. 36,7 triliun, maka pada tahun 2005 naik menjadi Rp. 40,9 triliun. Selanjutnya pada tahun 2006 kembali PDRB Kepri meningkat menjadi Rp. 46,2 triliun. Begitupun memasuki tahun 2007 PDRB kembali mengalami peningkatan sebesar 15 persen atau menjadi Rp 53 triliun.
Gubernur bahkan memperkirakan, jika Free Trade Zone (FTZ) atas wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK) segera terealisasi di lapangan, maka diperkirakan PDRB Kepri tahun 2008 bisa tumbuh diatas Rp. 63,5 triliun rupiah."Karena itu, begitu pentingnya stimulus seperti realisasi peneapan FTZ, maka harapan kita adalah mudah-mudahan FTZ bias segera diberlakukan,"ucap alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Pada kesempatan yang sama juga disampaikan Ismeth, bahwa keberhasilan Kepri dalam upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonominya, juga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat dari 70,8 pada 2004 lalu menjadi 72,2 pada tahun 2005.Bisa kita simpulkan bahwa pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemprov Kepri .
memperlihatkan perubahan kearah yang lebih baik secara tidak langsung, ini wujud pembangunan yang memang kita harapkan." Ujar alumni dari The Ekonomic Development Institut of World Bank, Wahington DC, USA.
Pembangunan Desa dan Kelurahan
Harapan memiliki desa dan kelurahan yang lebih baik, menjadi harapan Pemprov Kepri agar keberadaan desa dan kelurahan bisa seperti yang diharapkan, Pemprov Kepri mengucurkan dana bantuan keuangan bagi Pemerintah Desa dan Kelurahan se-Provinsi Kepri. Pemberian program bantuan ini sendiri sudah dimulai sejak tahun 2005, bertepatan dengan awal pelaksanaan pemerintahan di Provinsi ke -33 di Repuplik Indonesia. Pemberian bantuan ini tentu bukan segalanya, terlebih untuk bisa mengubah wajah desa dan kelurahan menjadi lebih baik.
Karena untuk mewujudkan itu semua, sangat bergantung kepada penyelenggara pemerintahan di desa dan kelurahan. Sebab itu selain memberikan dana bantuan secara regular, Pemprov Kepri melalui Biro Administratif Pemerintahan juga melaksanakan pelatihan yang dikemas dalam bentuk Raker bagi seluruh Kepala Desa dan Lurah se-Provinsi Kepri. Pelatihan ini dilaksanakan tentunya, agar para Kepala Desa dan Lurah bisa terus memangun desa dan kelurahannya, termasuk bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
FTZ Mengubah Perekonomian Kepri
Proses panjang penentuan hukum FTZ atas wilayah Batam, Bintan dan Karimun akhirnya terjawab sudah. Dengan disahkannya Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang (Perppu) menjadi Undang-Undang oleh DPR-RI dalam Rapat Paripurna yang dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2007 di Jakarta.
Pengesahan ini jelas merupakan kabar menggembirakan bagi masyarakat Kepri secara umum dan khususnya masyarakat Batam, Bintan dan Karimun. Kini tinggal bagaimana masyarakat Kepri bersiap melaksanakan FTZ, termasuk bagaimana bisa menarik sebanyak mungkin investor asing, agar mau berinvestasi di Kepri.
Ismeth bukanlah sosok asing di Kepri, jabatannya sebagai Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Batam sejak 1998 menjadikan lelaki kelahiran Cirebon, 29 September 1946 ini cepat dikenal hingga akhirnya terpilih sebagai Gubernur di Provinsi Kepri.
Karena itu, cita-cita menjadikan wilayah Kepri sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tidak lepas dari campur tangan Ismeth, mantan alumni FE UI ini sudah cukup lama memimpikan terwujudnya KEK di Provinsi yang memiliki letak geografis yang strategis dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga Singapura dan Malaysia.
Dengan motto "Berpancang Amanah, Bersauh Marwah", Provinsi dibawah kepemimpinan Ismeth Abdullah bertekad membangun daerahnya menjadi salah satu pusat pertumbuhan perekonomian nasional dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Budaya Melayu yang didukung oleh masyarakat yang sejahtera, cerdas serta berakhlak mulia.
Waktu tiga tahun sejak Kepri dipimpin Ismeth Abdullah memang terasa kurang bijak jika kita memberikan penilaian bernada negative. Namun penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di Kepulauan Riau dalam masa jabatannya di Pemprov Kepri dirasakan telah banyak mengalami kemajuan yang berarti.
Hal kongkret dapat dilihat dari realisasi tingkat PDRB Kepri sudah mencapai Rp. 51,8 milyar dan PDRB perkapita mencapai 4.160 USD, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kepri sudah mencapai 7,01 % (tujuh koma nol satu persen) di tahun 2007, dan jumlah Investasi Asing di Kepri hingga akhir 2007 telah mencapai nilai 10,3 milyar USD dengan penyerapan lapangan kerja sebesar 400.000 orang.Hal tersebut diiringi pula dengan peningkatan pendapatan masyarakat yang cukup signifikan. Disamping itu realisasi capaian indikator kinerja pada masing-masing bidang pembangunan, program dan kegiatan rata-rata memenuhi target.Memang, waktu tiga tahun terasa singkat buat menilai sebuah kerja besar dari seorang Ismeth Abdullah. Hanya harapan kita dan seluruh masyarakat di Provinsi Kepri ada hal yang bermanfaat yang dapat diperbuatnya bagi rakyat. Seperti bunyi sebuah pantun :
"Banyak Raja banyak rakyatnya,
Rakyat melimpah serata negeri,
Elok kerja banyak manfaatnya,
Manfaat menjadi tuahnya diri"
( News : Riau Island )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar